jogja untuk berbagi ilmu

informasi | tips | trik

Membuat E-Mail di Google

Halo netter, apa kabar hari ini?
Kamu tau mbah google donk! Tapi kamu tau gak, kalo mbah google nyediain layanan imel gratis ? Nah kalo belum tau, nih aku mo ngasih tau gimana cara bikin akun imel di mbah google.

Caranya sangat gampang koq. Ikutin langkah-langkah ini ya netter ….
1. Buka http://www.gmail.com lewat browser kamu (IE, NS, MF, Opera ato yang laenya)
2. Pilih SIGN UP FOR GMAIL

3. Pilih jenis bahasa

4. Isikan Nama Depan, kalo nama kamu cuma satu kata, langsung masukan nama kamu di kotak Nama Belakang

5. Masukan alamat imel yang kamu mau. Nama ini kamu gunakan sebagai alamat email dan nama user saat login. Kemudian tekan tombol check availability untuk mengetahui apakah nama yang kamu inginkan tersebut masih tersedia atau tidak. Jika ada pesan nama.email.kamu is available berarti nama.email.kamu disetujui dan dapat dipakai.

6. Isikan password, minimal 8 huruf/angka. Lebih bagus kalo pake kombinasi huruf dan angka. Dan kamu bisa lihat tingkat kekuatan password yang kamu gunakan.

7. Hilangkan tanda centang (√) pada pilihan Remember me on this computer dan Enable Web history kalo kamu gak mo nama dan password kamu kesimpan di kompi yang kamu pake.
8. Pilih Scurity Question dan isi Answer-nya. Ini digunakan saat kamu lupa nama dan password saat login. Atau kamu bisa tulis pertanyaan dan jawaban sendiri, kalo kamu gak punya jawaban untuk pertanyaan yang disediakan.

9. Tuliskan alamat secondary email. Isikan dengan alamat imel yang pernah kamu punya, misalnya email_kamu@yahoo.co.id. Atau bisa kamu kosongkan kalo kamu gak punya.

10. Pilih Location, nama negara tempat kamu berdomisili.

11. Tulis ulang huruf-huruf yang ada pada gambar. Tidak pengaruh huruf besar atau huruf kecil.

12. Akhiri dengan klik tombol Saya menerima. Buat account saya.

13. Setelah itu halaman gmail akan menjadi seperti ini

14. Klik Saya siap – tampilkan account saya! Maka kamu akan menuju halam imel kamu.
15. Selesai.

Mei 28, 2008 Posted by | email, ilmu pengetahuan, komputer | , , , | 11 Komentar

Mendesain ala web designer

Sering kita temui website yang tipikal: “Welcome to my homepage,” animasi e-mail, background dengan tulisan miring (diagonal), animasi garis pembatas, tabel dengan border tiga-dimesi dan lain-lain. Hal ini terjadi akibat dari fasilitas Template yang disediakan oleh software pembuat web seperti: FrontpageT, Corel WebDesignerT, dan sebagainya yang ditujukan untuk mempermudah penggunanya dalam membangun website. Jika anda puas dengan hasil kerja anda membangun website dengan fasilitas template, sudahlah cukup sampai disini. Tetapi jika anda tidak puas dengan apa yang anda buat, dan anda merasa ingin lebih baik, maka anda perlu mengetahui bagaimana Web Designer membangun suatu Website, terlepas anda punya bakat seni atau tidak.

Unik : Dalam membuat karya apapun seorang designer mempunyai kesadaran untuk tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang Web Designer harus mempunyai budaya malu untuk menggunakan icon, animasi, button, dll, yang telah digunakan atau dibuat oleh orang lain.

Komposisi : Seorang Web Designer selalu memperhatikan komposisi warna yang akan digunakan dalam website yang dibuatnya. Pergunakan selalu Palette 216 WebColor, yang dapat diperoleh dari Adobe.com, hal ini untuk mencegah terjadinya dither pada image yang berformat GIF. Dalam membangun website suatu perusahaan, Web Designer selalu menyesuaikan warna yang digunakan dengan Corporate Color perusahaan tersebut. Sebagai contoh: Telkom Corporate Color-nya adalah biru, Coca-Cola : merah dan putih, Standard- Chartered : hijau dan biru, dsb. Untuk kemudian warna-warna tadi digunakan sebagai warna dominan atau sebagai elemen pendukung (garis, background, button, dsb).

Simple : Web Designer banyak yang menggunakan prinsip “Keep it Simple”, hal ini ditujukan agar tampilan website tersebut terlihat rapi, bersih dan juga informatif.

Semiotik : Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Dalam hal ini diharapkan dengan melihat tanda atau gambar, user/ audience dapat dengan mudah dan cepat mengerti. Sebagai contoh: Jangan membuat gambar/image yang berkesan tombol, padahal itu bukan tombol/ link.

Ergonomis : Web Designer selalu memperhatikan aspek ergonomi. Ergonomi disini adalah dalam hal kenyamanan user dalam membaca dan kecepatan user dalam menelusuri website tersebut. Web Designer memilih ukuran Fonts yang tepat sehingga mudah dibaca, Web Designer menempatkan link sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat untuk di akses dan lebih penting lagi adalah Informatif.

Fokus : Tentukan hirarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan, misalnya: Judul harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik dengan subjudul yang berukuran hampir sama. Hal ini akan membingungkan user/audience untuk menentukan pesan mana yang harus lebih dahulu dibaca/ dilihat.

Konsisten : Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai Body-text, Judul, Sub Judul dan sebagainya, sehingga website tersebut akan terlihat disiplin dan rapi. Sesuaikan jenis huruf yang digunakan dengan misi dan visi website tersebut, misalnya: hindari menggunakan font Comic dalam membangun website suatu perusahaan resmi.

Demikian beberapa aspek dan prinsip yang digunakan Web Designer dalam membuat website, selebihnya merupakan ekspresi dari pembuat website itu sendiri yang terwujud dalam penggayaan penyusunan website

By Goceng Iwak Celeng (Dari berbagai sumber)

Mei 22, 2008 Posted by | ilmu pengetahuan, komputer | , | 1 Komentar