jogja untuk berbagi ilmu

informasi | tips | trik

Prinsip #3 Milyader : Peluang Ada Dimana-mana

Prinsip dasar yang ke-3 menurut Tung Desem Waringin dalam ebooknya 24 Prinsip Milyader Yang Dicerahkan adalah “Peluang Ada Dimana-mana”.

Benar memang bahwa peluang usaha ada dimana-mana. Dan salah jika ada orang yang berkomentar “wah cari kerja makin susah, mau usaha gak ada modal, mau usaha ini udah ada, mau usaha itu udah ada”…

Peluang ada dimana-mana…

Bahkan sejak kita mulai membuka mata saat terbangun dari tidur. Apa yang anda cari dan anda butuhkan saat bangun tidur? Jika anda adalah orang yang berperilaku hidup sehat, saat bangun tidur pasti anda segera mencari air putih hangat untuk diminum. Kalau tidak diambil dari termos, pasti anda masak terlebih dahulu atau menggunakan dispenser. Nah ini adalah peluang bagi orang lain yang menjajakan air mineral isi ulang.

Setelah minum air hangat, anda butuh sarapan. Entah itu sekedar bubur ayam, roti panggang, nasi rawon, lontong sayur, dll. Tanpa disadari, itu juga adalah peluang usaha.

Terus dan terus hingga anda kembali memejamkan mata untuk beristirahat. Selalu ada peluang disana. Tapi harus diingat, peluang tidak hanya dilihat dengan mata, melainkan dengan pikiran atau imajinasi.

April 20, 2009 Posted by | ilmu pengetahuan, internet marketing, jadi enterpreuneur, modal awal, motivasi, review, seluk beluk bisnis, tokoh idola | , , , , , | Tinggalkan komentar

Prinsip #2 Milyader : Faktor Kali

Prinsip dasar kedua yang harus dipegang oleh calon milyader menurut Tung Dasem Waringin (TDW) adalah “faktor kali”. Maksudnya adalah setiap segala sesuatu yang kita sentuh, akan berfek multiplier atau berkelipatan.

Contoh #1 :
Si A membuka bengkel mobil sedemikian bagusnya. Servisnya bagus, cepat, ramah, bersih dan yang terpenting murah. Dalam situasi seperti ini, bengkel si A memiliki prinsip #1 milyader, yaitu nilai tambah. Sehingga dalam waktu singkat si A mendapatkan banyak pelanggan. Karena kesibukanya melayani pelanggan, si A melupakan prinsip kedua yaitu Faktor kali.

Dan karena kesibukanya pula, si A tidak sempat menambah karyawan, memperluas bangunan atau membuka cabang, menggunakan teknologi, dan faktor kali yang lainya. Apakah dia bisa kaya?

Ya, dia bisa kaya. Tetapi apakah dia sangat kaya?
Tidak, dia tidak akan pernah lebih kaya dibanding dengan si B yang memiliki banyak (cabang) bengkel.

Namun demikian si A bukanlah orang yang benar-benar celaka. Lebih celaka lagi jika seseorang itu tidak memiliki nilai tambah dan nilai kali.

Contoh #2 :
Si C bekerja sebagai supir pribadi. Fungsi dan tugasnya sebagai supir pribadi bisa di gantikan orang lain. Dalam kondisi seperti ini berarti dia tidak memiliki nilai tambah. Kemudian si C hanya bekerja dengan satu orang bos, dari hari ke hari. Ini menggambarkan bahwa si C tidak memiliki faktor kali. Nah, anda pasti bisa menyimpukan. Apakah dia akan kaya?

Akan sangat berbahaya lagi pembawa bencana. Siapa mereka?

Mereka adalah orang-orang yang selalu sibuk dengan faktor kali tanpa memberikan nilai tambah.
Contoh #3 :
Si X membeli sebuah perusahaan. Kemudian si X merekayasa keuangan perusahaanya yang kemudian sahamnya didongkrak dan dijual ke publik. Situasinya direkayasa sehingga pembeli sahamnya merasa mendapatkan nilai tambah, padahal tidak! Apakah dia kaya?

Ya, si X kaya dan jadi milyader dari menjual sahamnya. Tapi bukan milyader yang mencerahkan. Karena si X membawa bencana bagi pembeli sahamnya. Si X hanya sibuk menumpuk kekayaan tanpa memikirkan nasib orang lain.

April 19, 2009 Posted by | ilmu pengetahuan, internet marketing, jadi enterpreuneur, lowongan kerja, modal awal, motivasi, review, seluk beluk bisnis | , , , , , , , | Tinggalkan komentar